Thursday, June 6, 2013

Romawi Kuno





A.               Sejarah dan Perkembangan
·                                  Kerajaan (753-509 SM)
-       Terbentuknya Romawi
Kota Roma didirikan oleh suku bangsa local yang telah membangun perkemahan di tujuh bukit di sekeliling Roma pada 753 SM. Menurut legenda, Roma didirikan oleh dua orang kakak beradik, Romulus dan Remus, cucu raja Numitor.  Sodara raja yang jahat, Amulius, memasukan kedua bersaudara yang masih bayi itu kesebuah keranjang lalu dibuang ke sungai Tiber. Tetapi mereka diselamatkan dan disusui oleh serigala betina. Mereka mendirikan Roma. Namun keduanya bertikai dan Remus terbunuh. Romulus kemudian menjadi raja yang pertama.
Dikisahkan pula dalam buku “Ensiklopedia Atlas Agama-Agama”. Bahwasanya, Amelius mencuri tahta kerajaan sodaranya yaitu Numitor dan membuang kedua cucunya (Romulus dan Remus) ke sungai Tiber. Namun keduanya disusui oleh serigala betina  dan dirawat oleh penggembala hingga besar.  Hingga keduanya mampu membunuh Amelius dan mengembalikan tahta kakeknya. Selain itu konon bahwa Romulus dan Remus keturunan Dewa Venus. Namun bukti ilmiah mengatakan bangsa Etruscan-lah yang pertama kali membangun Roma ketika mengekspansi Italia Tengah dan Selatan.[1]

-       Bangsa Etruska
Bangsa ini kerajaannya disebut Etruria, terbentuk sekitar (800 SM). Terdiri atas: petani, pengrajin logam, pelaut, dan pedagang. Bangsa ini menyukai music, permainan dan perjudian. Selain itu di pengaruhi bangsa Yunani, mengadopsi abjad Yunani, mengenakan Himaton (Jubah), dan menyembah para dewa Yunani. Banyak cara hidup mereka diambil oleh bangsa Romawi. Akirnya orang Romawi juga mengambil alih kebudayaan gaya Yunani sebagai kebudayaan utama mereka.[2]
-       7 Raja Romawi
v Romulus
Romulus adalah raja pertama sekaligus pendiri Roma. Romulus mendirikan Roma di atas bukit Palatine. Romulus mengizinkan semua laki-laki, baik manusia bebas ataupun budak, untuk datang dan menjadi warga Roma.[3]  Untuk menyediakan istri bagi warganya, Romulus menculik wanita-wanita kaum Sabin sehingga kerajaan Sabin memerangi Roma.[4] Setelah berperang dengan kaun Sabin, Romulus berbagi gelar dengan raja Sabin, Titus Tatius.[5],[6] Pada masa pemerintahannya, Roma juga berperang dengan kerajaan Fidenate dan Veii.[7]
Romulus memilih 100 orang bangsawan untuk membentuk senat sebagai dewan penasihat bagi raja.[8] Setelah penggabungan dengan Sabin, Romulus menambah lagi 100 sebagai senat. Romulus membagi rakyatnya menjadi tiga puluh curiae (golongan), dinamai berdasarkan tiga puluh wanita Sabin yang berperan dalam menghentikan perang antara Romulus dan Titus Tatius. Pewakilan tiap Curiae berkumpul membentuk Dewan Curiata. Setelah kematiannya pada usia 54 tahun, Romulus dipuja sebagai Quirinus, dewa perang.

v Numa Pompilius
Setelah kematian Romulus, terjapada masa interregnum selama satu tahun dimana 10 orang anggota senat terpilih memerintah sebagai interrex. Senat kemudian memilih Numa Pompilius, seorang Sabin, untuk menjadi raja berikutnya. Dia dipilih karena reputasinya sebagai orang yang adil dan beriman. Meskipun awalnya Numa tidak mau menerima jabatan kerajaan, ayahnya meyakinkannya untuk menerima posisi itu sebagai cara untuk melayani para dewa.
Masa pemerintahan Numa ditandai dengan perdamaian dan reformasi keagamaan.  Numa membangun kuil Janus dan melakukan kesepakatan damai dengan kerajaan tetangga Roma. Numa kemudian menutup pintu kuil tersebut untuk menunjukkan keadaan damai.  Numa juga banyak menetapkan dan mendirikan jabatan keagamaan di Roma, contohnya perawan vesta, Pontifex Maximus, Salii, flamine. Numa mereformasi kalender Romawi dengan menambahkan bulan Januari dan Februari sehingga totalnya menjadi 12 bulan.  Numa mengatur wilayah Roma menjadi distrik-distrik untuk menciptakan aministrasi yang lebih baik, membagi-bagi tanah kepada para penduduk, dan membentuk serikat dagang. Tradisi mengatakan bahwa pada masa pemerintahan Numa perisai Jupiter jatuh dari langit, dengan masa depan Roma tertulis di atasnya. Numa memerintah selama 43 tahun dan meninggal secara alami.

v Tullus Hostilius
Tullus Hostilius adalah raja yang lebih suka berperang dibanding mengurusi masalah keagamaan. Pada masa pemerintahannya, Roma memusnahkan kerajaan Alba Longa dan mengambil seluruh penduduknya.  Dia juga berperang dengan kerajaan Fidenae, Veii, dan Sabin. Dia membangun tempat baru untuk senat, Curia Hostilia, yang bertahan sampai 500 tahun setelah kematiannya.
Dalam suatu cerita, Tullus mengabaikan para dewa hingga akhirnya ia jatuh sakit. Tullus kemudian memanggil Jupiter dan memohon pertolongannya namun Jupiter membakar sang raja dengan petirnya. Tullus memerintah Roma selama 31 tahun.

v  Ancus Marcius
Setelah kematian Tullus Hostilius yang misterius, senat Romawi memilih cucu Numa Pompilius, Ancus Marcius, sebagai raja. Seperti kakeknya, Ancus Marcius lebih suka perdamaian dan hanya berperang jika dia diserang. Dia melakukan kesepakatan damai dengan kerajaan tetangga Roma dan membuat mereka bersekutu dengan Roma. Dia banyak membangun infrastruktur, seperti penjara pertama Roma, pelabuhan, dan pabrik garam. Dia juga membangun jembatan pertama yang melalui sungai Tiber. Setelah memimpin selama 25 tahun, Dia meninggal secara alami seperti kakeknya, menandai berakhirnya pemerintahan raja Latin-Sabin di Roma.

v  Tarquinius Priscus
Tarquinius Priscus merupakan keturunan Etruska. Setelah pindah ke Roma dia diadopsi oleh Ancus Marcius. Dalam masa pemerintahannya,  dia memenangkan banyak peperangan melawan kerajaan lain dan membuat Roma memperoleh banyak harta rampasan perang. Dia menambahkan 100 anggota dari suku Etruska ke dalam senat. Dia juga menambah jumlah tentara menjadi 6.000 infantri dan 600 kavaleri. Dia membangun kuil Jupiter, Circus Maximus (arena balap kereta kuda), mendirikan Forum Romawi, mengadakan kompetisi olahraga Romawi, dan memperkenalkan lambang militer Romawi. Setelah menjadi raja selama 25 tahun, dia dibunuh oleh anak kandung Ancus Marcius.

v  Servius Tullius
Tarquinius Priscus digantikan oleh menantunya, Servius Tullius. Servius adalah raja Roma kedua yang merupakan keturunan Etruska. Servius mengadakan sensus penduduk pertama dan membagi-bagi penduduk Roma berdasarkan tingkat ekonominya dan wilayah geografisnya. Dia mendirikan Dewan Centuria dan dewan Suku. Dia membangun kuil Diana dan tembok yang mengelilingi tujuh bukit di Roma. Dia memerintah selama 44 tahun kemudian dibunuh oleh putrinya (Tullia) dan menantunya (Tarquinius Superbus).

v  Tarquinius Superbus
Tarquinius Superbus anak dari Tarquinius Priscus dan menantu Servius Tullius. Tarquinius Superbus juga adalah orang Etruska. Tidak seperti raja-raja sebelumnya, masa pemerintahan Tarquinius Superbus diisi dengan kekejaman dan teror sehingga rakyat memberontak padanya. Kekuasaan Tarquinius Superbus berakhir pada 509 SM, sekaligus menandai berakhirnya pengaruh Etruska di Romawi dan pembentukan Republik. Sementara Tarquinius Superbus melarikan diri ke kota Tusculum dan kemudian ke Cumae, di mana ia meninggal dunia pada 496 SM.
·                                Republik (509-27 SM)
-       Awal Republic
Sekitar tahun 500-an SM, ketika demokrasi sudah dimulai di Athena, para aristokrat Romawi memutuskan bahwa mereka tak mau lagi dipimpin oleh raja-raja Etruska. Para raja memang bertugas secara baik untuk rakyat miskin, namun golongan orang kaya menginginkan lebih banyak kekuasaan. Akan tetapi kelompok kaya tidak bisa begitu saja menyingkirkan raja. Mereka memerlukan bantuan dari orang miskin. Jadi mereka berjanji kepada kaum miskin bahwa orang miskin akan memperoleh lebih banyak kekuasaan dalam pemerintahan yang baru, jika mereka bersedia membantu menyingkirkan raja. Kaum miskin bersedia membantu, dan bersama-sama mereka menggulingkan kekuasaan raja. Akan tetapi, kaum miskin tetap saja tidak memperoleh kekuasaan seperti halnya kaum miskin di Athena.
Setelah beberapa tahun, kaum miskin Romawi tetap merasa bahwa mereka kurang diperhatikan. Mereka memaksa para aristokrat setuju bahwa kaum miskin dapat ikut memilih Tribunus. Tribunus sendiri harus dipilih dari golongan miskin, dan mereka mengikuti rapat Senat. Mereka berhasil memveto keputusan Senat yang sekiranya dapat berakibat buruk bagi kaum miskin. Veto artinya "Aku melarangnya" dalam bahasa Latin, dan itu bermakna bahwa Tribunus dapat mencegah diberlakukannya hukum apapun yang sekiranya buruk bagi orang miskin.

-       Republik Romawi
Kini Romawi mulai menaklukan Italia selatan. Mereka menggunakan gagasan-gagasan bagus untuk membantu penaklukan mereka. Seperti halnya Aleksander Agung, Romawi mengumumkan kepada semua orang bahwa jika ada kota yang membutuhkan bantuan dalam peperangan, maka Romawi akan dengan senang hati membantu. Dengan segera, sebuah kota meminta pertolongan karena diserang oleh tetangganya. Romawi mengirimkan pasukan dan mengusir si penyerang. Akan tetapi, setelah perang selesai, Romawi menyatakan bahwa akan menempatkan sejumlah tentara Romawi di kota tersebut, untuk menjaga keamanan di sana. Namun jika ada tentara Romawi yang tinggal di suatu kota, maka kota tersebut secara tidak langsung harus mematuhi segala perintah Romawi.
Selain iu Romawi juga meniru Persia dan Aleksander dengan menjadikan rakyat kota-kota taklukan sebagai kota Romawi, dengan demikian rakyat kota yang bersangkutan juga kan merasa sebagai warga Romawi. Dengan cara inilah Romawi menguasai seluruh Italia selatan.

-       Perang Punisa (pertama, kedua, ketiga)
1)   Pada tahun 274 SM, Romawi telah mengusai seluruh Italia.
Dengan usaha keras Romawi pada akhirnya berhasil mengalahkan Kartago dan memenangkan Perang Punisia Pertama. Kini Romawi menguasai seluruh pulau Sisilia, dan memaksa semua kota di pulau itu membayar pajak kepada Romawi. Romawi juga menempatkan gubernur Romawi di pulau itu. Romawi belum berhasil menaklukan kota Kartago, yang terletak di Afrika utara.
2)   Romawi dan Kartago pada awal Perang Punisia Kedua
 
Perang ini berlangsung lama Bangsa Kartago, di bawa jenderal mereka Hannibal tidak berhasil menaklukan Romawi, dan Romawi juga tidak mampu mengusir Hannibal keluar dari Italia. Ribuan orang terbunuh di kedua pihak. Semua gajah perang Hannibal mati. Bangsa Yunani mengirim beberapa kapal untuk membantu Kartago.
Akan tetapi pada akhirnya Scipio berhasil mengambil alih Spanyol. Kemudian Scipuo membawa pasukannya ke Afrika dan menyerang langsung ke ibukota Kartago. Senat Kartago ketakutan dan meminta Hannibal untuk pulang dan membantu mereka. Terjadi pertempuran besar di Zama, dekat kota Kartago, pada tahun 202 SM, dan pasukan Hannibal dikalahkan.
3)   Keruntuhan Kartago.
Dengan demikian Romawi pun mulai bertempur di Yunani, dan dengan cepat mereka bergerak ke Asia Barat. Mereka memperoleh kemenangan di semua tempat yang mereka datangi.
Pada tahun yang sama, Romawi juga berhasil menguasai seluruh Yunani dan menghancurkan kota Korinthos, tentunya mereka tidak lupa merampas semua harta berharga dari kota tersebut dan memperbudak semua penduduknya.

-       Akhir Republik
Pada tahun 146 SM Romawi merupakan satu-satunya kekuatan penting yang tersisa di Laut Tengah, dan mereka menguasai hampir seluruh daerah pesisirnya. Namun muncul masalah di Romawi :
1)   Dua bersaudara yang bernama Tiberius Gracchus dan Gaius Gracchus berusaha mengembalikan sejumlah lahan di Italia kepada rakyat miskin. Namun para aristokrat di Senat yang kaya tidak mau menyerahkan lahan kepada kaum miskin. Pada tahun 133 dan 123 SM para senator dengan banyak pengikut mereka membunuh kedua bersaudara itu dalam dua kesempatan berbeda. Para Senator tidak dihukum atas kejahatan mereka.

2)   Orang-orang Afrika yang dulu menyerang Kartago masih membuat masalah. Banyak pedagang Romawi yang tinggal di Afrika dibunuh oleh mereka. Jadi sekitar tahun 100 SM Romawi kembali menyerang Afrika. Namun Romawi tidak memiliki cukup tentara, dan jenderalnya, Marius, memutuskan untuk memasukkan para pria pengangguran dari kota Roma. Dia berjanji akan memberi mereka hadiah jika menang.

3)   Kota-kota Italia merasa bahwa Romawi tidak memperlakukan mereka dengan layak Mereka ingin memperoleh hak suara lebih banyal. Jadi pada tahun 80-an SM terjadi perang melawan kota-kota Italia, di bawah jenderal bernama Sulla. Perang in disebut Perang Sosial, dari bahasa latin "socii" yang bermakna "sekutu". Perang ini berlangsung lama dan Romawi menjadi pemenangnya. Akan tetapi, Marius dan Sulla berebut untuk menjadi jenderal yang akan bertempur di Asia Barat. Marius menang, namun Sulla membawa pasukannya dan berarak ke kota Rom. Dia mengancam akan menyuruh pasukannya menyerang Roma jika Senat tidak memberinya tugas yang diinginkannya.
Cara ini berhasil; Sulla pergi ke Asia barat, dan ketika dia kembali dia mengangkat dirinya sendiri sebagai diktator, yang berarti dia dapat menyuruh siapapun untuk melakukan apapun tanpa perlu izin Senat. Setelah Marius dan Sulla meninggal, sudah jelas bahwa Senat Romawi tidak cukup kuat untuk memimpin Romawi. Untuk mengendalikan keadaan, tiga orang bersekutu, mereka adalah Pompeius (sahabat Sulla), Crassus (seorang kaya), dan Julius Caesar (sahabat Marius). Mereka menjalankan roda pemerintahan selama kira-kira sepuluh tahun, sementara Julius Caesar menaklukan Galia (Prancis modern). Namun Crassus kemudian terbunuh ketika berperang melawan Parthia di Asia Barat, lalu Pompeius dan Julius Caesar terlibat dalam perang saudara. Lagi-lagi banyak orang yang terbunuh di kedua pihak. Pada akhirnya Caesar menang dalam Pertempuran Pharsalus. Pompeius kabur ke Mesir, namun di saan orang-orang Mesir malah membunuhnya supaya Caesar tidak marah kepada mereka.

    Kaisar Romawi Kuno
1)   Dinasti Julio-Claudian (14 M-68 M)
      Keempat penerus Augustus Domitianus dikenal sebagai Dinasti Julio-Claudian, karena mereka adalah keturunan baik dari Augustus (yang ibunya adalah keponakan Julius Caesar) atau dari istri keduanya, Livia, yang merupakan anggota dari Claudii (klan lain dari Romawi besar). Mereka diantaranya;
v Tiberius (14 M-37 M)
Tiberius mewarisi pada tahun 14 M, melanjutkan kebijakan Augustus. Dia terus mengendalikan perusahaan dari tentara sambil menunjukkan hormat kepada senat di Roma, dan ia berperilaku dengan kerendahan hati. Dia diberikan status Ilahi, tetapi menghambat kultus dirinya sebagai kaisar hidup. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, perilakunya membawa dia kepada reputasi yang berbeda. Untuk alasan yang tidak jelas, ia menarik diri dari Roma pada tahun 26 M untuk hidup di Pulau Capri. Namun, ketika dia meninggal, kematiannya disambut di Roma.

v Caligula (37 M-41 M)
 Pada saat kematian Tiberius pada 37 M, Gayus Caesar adalah satu-satunya pria keturunan dari Kaisar Augustus. Gayus Caesar sendiri dikenal luas oleh nama panggilan. Sewaktu menjadi anak kecil, pada kampanye dengan ayahnya melawan Jerman, ia sering mengenakan seragam tentara miniature itu. Sehingga, para prajurit memanggilnya Caligula. Pemerintahan singkat Caligula ditandai dengan pemborosan liar dan kebrutalan. Pada kontes atletik di Roma, permainan Palatine pada 41 M, Caligula dibunuh oleh trubyn dari Praetorian penjaga.

v Claudius (41 M-54 M)
Dia menyibukkan diri dengan studi ilmiah, menulis buku dalam bahasa Yunani tentang berbagai topik, seperti Etruria dan bermain dadu. Namun, ketika didorong masuk ke dalam kekuasaan, ia membuktikan sebagai kaisar yang sangat handal. Kekaisaran diperpanjang selama pemerintahannya, dengan provinsi-provinsi baru di barat laut Afrika (Mauritania), Yunani Utara (Thrace), dan selatan Inggris. Claudius sendiri mengambil bagian dalam kampanye Inggris, melintasi sungai Thames dan menangkap Colchester. Dia begitu senang dengan prestasi ini, sehingga ia memberi nama anaknya Britanicus. Kehidupan pribadi Claudius sangat dramatis. Istrinya, Messalina, plot melawan dia dengan salah satu kekasihnya. Dia mengeksekusi mereka pada 48 M, dan menikahi keponakannya, Agrippina. Namun, hal ini dilarang dalam hukum Romawi. Istrinya meracuninya dengan jamur payung. Sehingga, meninggallah Claudius pada 54 M.

v Nero (54 M-68 M)
  Pada tahun-tahun awal pemerintahan Nero, ia dipandu oleh konselor yang bijaksana, khususnya Seneca, guru tuanya. Tetapi, ia merasa bebas bila mengikuti keinginannya sendiri. Ia menjadi begitu populer karena pada masa pemerintahannya terjadi pembakaran besar di Roma pada tahun 64 M. Rakyat menyalahkannya atas peristiwa itu, sehingga dia butuh kambing hitam.[9] Dia kemudian menuduh kaum Kristen sebagai pelaku pembakaran dan menghukum mati mereka. Santo Petrus dan Santo Paulus adalah sebagian korbannya.[10]

2)   Tahun Empat Kaisar (68 M-69 M)
   Setelah kematian Nero, dinasti Augustus berakhir yang mengakibatkan perang sipil berdarah, yang pertama sejak Oktavianus dan Antony, antara jenderal saingan untuk kekuatan kekaisaran. Selama tahun 69 M, empat kaisar yang berbeda naik tahta dalam suksesi cepat meskipun tiga dari pertama tidak berlangsung lebih dari enam bulan.
Ø Servius Sulpicius Galba
Dia lahir pada tahun 4 SM. Galba telah menikmati dukungan kaisar sebelumnya dan diadakan konsulat pada 33 M dengan Tiberius. Sebagai hasil dari nikmat ini ia memiliki karir militer yang panjang dan terhormat. Dia menjabat sebagai kaisar ketika berusia 75 tahun. Kesalahan fatal Galba adalah bahawa ia menolak atas bayaran tentara bonus yang biasanya kaisar bayar mereka setelah kenaikan mereka. Dia percaya, bahwa seorang prajurit harus melakukan tugasnya dari patriotism dan bukan karena bonus besar. Dia juga marah kepada temannya dan pendukung terdekar, Otho dengan memilih pria lain sebagai ahli warisnya. Akibatnya, Otho berbalik melawan tentara Galba dan pada tanggal 16 Januari 69 M, Galba tewas setelah memerintah singkat selama 7 bulan.

Ø Marcus Salvius Otho
Dia lahir pada tahun 32 M. Setelah proklamasi sebagai kaisar, ia memiliki Praetorian penjaga untuk membunuh semua teman-teman dan pendukung Galba termasuk kaisar tua sendiri. Setelah ia menjadi kaisar, Otho menghadapi pemberontokan sendiri, sebagai penjaga praetorian mendukungnya, namun Legion di Jerman didukung oleh seorang pria bernama Vitellius. Akibatnya, legion Jerman berbaris memasuki Roma untuk menempatkan Vitellius naik tahta dan menggulingkan Otho. Setelah mendengar pemberontakan ini, Otho mengirim pasukannya untuk melawan Vitellius. Kedua pasukan bertemu di luar kota Italia. Otho telah mengirimkan pasukannya namun terlambat. Dan pasukannya menderita kekalahan menyedihkan. Ketika ia mendengar kekalahan ini, dia bunuh diri setelah memerintah selama 95 hari.

Ø Aelius Vitellius
Dia lahir pada tahun 32 M. Setelah kenaikannya, ia ditinggalkan sendiri untuk pemborosan, tetapi dia mengabaikan tentara yang telah memberinya posisi. Dia benar-benar tidak ingin menjadi kaisar dan bahkan mencoba untuk berdamai dengan pasukan Otho yang anggotanya tidak akan mengizinkan, karena mereka ingin mereka sendiri di atas tahta dan membayar mereka dengan bonus tunai. Juga, setelah mendengar bahwa pasukan saingannya, Vespasianus, mendekati Roma Vitellius memohon senat untuk memungkinkan dia untuk turun takhta dan hidup sebagai warga biasa sehingga ia bisa terhindar kematian menyedihkan ia tahu bahwa pasukan Flavianus akan memberinya . Orang-orang Romawi terkejut oleh tindakan ini dan menyuruhnya untuk menunggu nasibnya.
Setelah masuknya pasukan Vespasianus ke Roma, mereka menemukan Vitellius meringkuk di istana kamar tidur dengan tempat tidur terblokir pintu. Vitellius diseret keluar dari istana dan dilemparkan ke jalan-jalan di mana ia perlahan disiksa oleh tentara Vespasianus. Saat ia terbaring sekarat, ia diejek oleh pasukan Vespasian. Vitellius menjadi kaisar hanya tujuh bulan.

3)   Lima Kaisar Baik
Ø Nerva (96-98 M)
  Setelah kematian Domitianus, seorang pemimpin yang efektif, tetapi dibenci kalangan bangsawan, Roma beruntung menemukan kekuatan stabilitas pada Nerva. Seorang senator yang dihormati, Nerva mengisi potensi kekosongan kekuasaan, dan setting panggung untuk era keemasan sejarah Romawi sebagai yang pertama dari lima kaisar baik.

Ø Trajan (98-117 M)
  Marcus Ulpius Traianus, lahir di Italica, Spanyol, pada tanggal 18 September 53 M. Dia menghabiskan sebagian besar hidupnya pada kampanye dan diberi nama Optimus terbaik oleh Senat. Dia membangun sebuah pelabuhan buatan di Ostia. Setelah menunjuk penggantinya Hadrian, Trajan meninggal saat kembali ke Italia dari timur pada tanggal 9 Agustus 117 M, setelah menderita Stroke di kota Kilikia dari Selinus.

Ø Hadrian (117-138 M)
  Hadrianus Augustus, adalah kaisar Romawi yang dikenal karena banyak proyeknya bangunan, kota bernama Adrianapolis. Dia adalah anak dari mantan praetor, Aelius Hadrianus Afer, yang adalah sepupu dari masa depan kaisar Romawi Trajan. Dia lahir pada 24 Januari tahun 76 M. Ayahnya meninggal ketika ia berusia 10 tahun. Dia menghabiskan lebih banyak waktu bepergian di seluruh kekaisaran daripada kaisar lain. Dia murah hati dengan militer dan membantu untuk mereformasi itu, termasuk garnisun bangunan dan benteng. Dia pergi ke Inggris dimana dia memulai proyek untuk membangun dinding pelindung (Tembok Hadrian) di seluruh Inggris untuk menjaga barbar utara keluar. Hadrian meninggal pada 10 Juli 138 M, akibat sakit yang berkepanjangan yang membuatnya lama untuk mati. Ketika ia tidak bisa membujuk siapa pun untuk membantunya bunuh diri, ia mengambil langkah untuk memanjakan makan dan minum.

Ø Antoninus Pius (138-161 M)
  Antoninus Pius adalah kaisar yang saleh. Dia dipuji karena kualitas kecerdasan dan kemurnian. Dia adalah ayah angkat Kaisar Marcus Aurelius dan anak angkat Kaisar Hadrian. Setelah menjabat sebagai kaisar, ayah angkatnya, Hadrian, meninggal. Istrinya diberi gelar Augusta oleh Senat, dan ia diberi gelar Pius, yang berarti Bapak Negara. Dia terlibat dalam banyak pekerjaan umum dan proyek bangunan. Dia membangun sebuah kuil Hadrian, memperbaiki amfiteater, pemandian di Ostia, saluran air di Antium, dan banyak lagi. Dia meninggal pada bulan Maret 161 M. Dalam buku Historia Augusta menjelaskan penyebab dia meninggal adalah terlalu banyak makan keju Alpine. Dia didewakan oleh Senat.

Ø Marcus Aurelius (161-180 M)
  Dia adalah seorang filsuf Stoic dan salah satu dari Lima Kaisar Baik Romawi. Dia dilahirkan pada tanggal 26 April, 121 M. Tulisan-tulisan filosofis Stoic-nya dikenal sebagai Renungan Marcus Aurelius, yang ditulis dalam bahasa Yunani. Selama pemerintahan Marcus Aurelius, Perang Marcomannic pecah di perbatasan utara kerajaan. Dia meninggal pada 17 Maret 180 M. Sebelum pemakaman, ia dinyatakan sebagai dewa.

    B.  Ajaran dan Praktek Keagamaan
Agama memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari Roma Kuno dan Romawi. Agama Romawi berpusat di sekitar dewa dan penjelasan untuk acara biasanya terlibat para dewa dan beberapa cara. Bangsa Romawi percaya, bahwa dewa-dewa dikendalikan kehidupan mereka, dan hasilnya, mereka banyak menghabiskan waktu mereka untuk menyembah para dewa. Dewa yang paling penting adalah Jupiter. Dia adalah raja dewa yang memerintah dengan istrinya, Juno, dewi langit. Adapun dewa lainnya adalah:
-                      Mars; Dewa perang
-                      Nepture; Utusan para dewa
-                      Diana; Dewi berburu
-                      Minerva; Dewi penyembuhan dan kebijaksanaan
-                      Venus; Dewi cinta
-                      Mercury; Dewa Laut
Setelah masa pemerintahan Kaisar Augustus, kaisar juga dianggap dewa dan ia dipuja pada kesempatan khusus. Setiap dewa memiliki hari perayaan khusus yang biasanya dijadikan hari libur umum. Liburan ini memberikan kesempatan untuk mengunjungi kuil untuk dewa mana yang sedang dirayakan orang. Pada candi ini, imam akan mengorbankan hewan dan menawarkan mereka kepada dewa.
Kuil untuk menyembah dewa dibangun di seluruh Kekaisaran Romawi. Kuil biasanya selalu mengikuti pola gedung yang sama. Atap segitiga dibentuk dan didukung oleh pilar-pilar besar. Langkah menuju ke pintu utama biasanya dibangun di belakang tiang. Bagian dalam candi akan sangat baik bila dihiasi dan ada patung dewa di dalamnya. Ada juga sebuah altar dimana seorang imam akan melayani dewa dan membuat pengorbanan. Orang-orang yang disebut Augurs juga ditemukan di kuil-kuil. Orang-orang ini menggunakan isi perut dari hewan mati untuk memprediksi masa depan. Bangsa Romawi mengambil prediksi ini sangat serius dan sedikit mengabaikan nasihat dari ahli nujum.
Selain itu, setiap keluarga di rumah juga akan memiliki sebuah altar kecil dan kuil. Bangsa Romawi memiliki dewa rumah tangga pribadi yang disebut Lares, yang disembah setiap hari di rumah. Kuil berisi patung Lares dan kepala rumah tangga memimpin doa keluarga di sekitar kuil setiap hari. Layanan ini dianggap begitu penting, sehingga keluarga budak pun ikut diundang. Hal ini diyakini bahwa sebagian besar Roma lebih tertarik untuk menyenangkan dewa Lares daripada dewa Jupiter.

·       Triad Capitolina
Jupiter adalah pemimpin para dewa Romawi, seperti halnya Zeus di Yunani. Kemungkinan keduanya berasal dari satu dewa langit Indo-Eropa. Bangsa Romawi kadang melihat Jupiter sebagai bagian dari tiga dewa (Jupiter-Juno-Minerva). Nampaknya mereka memperoleh konsep ini dari bangsa Etruska.

·         Kristen sebagai Agama Suci Roma
Sebuah keputusan misterius oleh Constantine pada bulan Oktober tahun 312 M, dapat dilihat sekarang sebagai salah satu titik balik besar dalam sejarah. Dia berkemah di utara Roma untuk melakukan pertempuran dengan saingannya, untuk menguasai kekaisaran Barat. Dia memutuskan bahwa anak buahnya akan memakai perisai mereka, simbol Kristen – monogram yang dikenal sebagai Chi-Rho, terbentuk dari dua huruf pertama dari kata Yunani kristus.
Constantine memenangkan pertempuran di Jembatan Milvian. Diakui secara resmi oleh senat sebagai Augustus dari barat, Constantine segera mengambil langkah-langkah untuk mendukung orang-orang Kristen dianiaya. Dia mengembalikan milik gereja yang disita dan menawarkan dana public untuk gereja-gereja yang membutuhkan. Pada tahun 313 M, ia mengatur pertemuan di Milan dengan Licinius. Dia membujuknya untuk mengikuti kebijakan yang sama. Kemudian di tahun itu, dia mengalahkan Licinius, saingannya di Timur. Dia juga menyatakan kebijakan toleransi beragama, menawarkan kompensasi kepada orang-orang Kristen atas kesalahan yang dilakukan kepada mereka.

·       Gereja pertama: 312-337 M
Bukti konkret status baru Kekristenan terlihat dalam pembangunan gereja pertama. Sampai saat ini, terlepas dari ukuran jemaat Kristen di Roma, ibadah telah dilakukan diam-diam di rumah-rumah pribadi. Beberapa gereja berkembang dari rumah pribadi yang sudah digunakan untuk ibadah, salah satu contohnya SS. Giovani e Paolo di Roma.
Constantine menetapkan tiga gereja penting di Roma. Satu, dimaksudkan untuk menjadi katedral kota, yang berlokasi di samping istana Lateran sendiri - sudah disampaikan kepada orang-orang Kristen sebagai tempat tinggal bagi Paus. Gereja ini adalah St John Lateran.  Dua gereja lainnya dari Constantine di Roma yang dibangun untuk menghormati kota dua martir, Petrus dan Paulus, di situs seharusnya kuburan mereka.Salah satunya adalah di luar kota tua dan disebut S. Paolo fuori le Mura. Yang lainnya, di Vatikan, adalah St.Petrus. Keduanya telah dibangun kembali.
   
     C. Pengetahuan
a)   Pengobatan
Bangsa Romawi pertama kali mempelajari ilmu pengobatan dari bangsa Yunani. Seperti bangsa Yunani, bangsa Romawi percaya pada empat cairan tubuh (empedu hitam, empedu kuning, lender, dan darah) dan metode pengobatan dengan cara pengeluaran darah. Dokter Romawi yang paling penting adalah Galenus, yang hidup pada tahun 100-an Masehi dan menulis sebuah buku mengenai pengobatan.

b)   Angka
Romawi
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
X
Dunia
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
     Dengan sistem penulisan seperti ini, anak-anak Romawi mengalami kesulitan ketika menghitung perkalian, pembagian, atau penambahan angka dalam jumlah besar. Untuk angka-angka besar, mempergunakan papan hitung atau abacus. Namun, yang banyak melakukan perkalian dan pembagian adalah oleh orang Romawi yang ahli, bukan orang biasa.

c)    Sanitasi
Untuk menyelesaikan masalah penyakit akibat meminum air kotor, banyak kota di Romawi yang dibangun akuaduk untuk menyediakan air bersih dari perbukitan di sekitar kota. Pemerintah juga membangun jamban umum dan saluran pembuangan untuk mengalirkan kotoran dan membuangnya ke sungai.

d)   Pelayaran
Hingga Perang Punisia Pertama, tahun 264 M, bangsa Romawi bukanlah pelaut, dan mereka tidak memiliki angkatan laut. Namun, ketika mereka harus berperang melawan Kartago, orang Romawi belajar cara membuat kapal dengan cara meniru kapal-kapal Kartago. Tidak lama setelah itu, Romawi berhasil menaklukan Fenisia dan sejak itu kemampuan pembuatan kapal Romawi merupakan keberlanjutan dari pembuatan kapal Asia Barat. Peningkatan yang paling penting adalah perkembangan berangsur dari layar segitiga, yang pertama kali muncul pada masa akhir Republik, sekitar tahun 50 SM. Layar segitiga ini secara perlahan menggantikan layar segi empat. Layar segitiga ini kini disebut layar "latin" karena diciptakan oleh para penutur bahasa Latin. Layar latin memiliki kelebihan karena dapat memanfaatkan angin dengan lebih baik . Dengan menggunakan layar latin, kapal dapat berlayar lebih cepat daripada ketika menggunakan layar segi empat, dan tidak membutuhkan angin yang terlalu kencang untuk membuat kapal melaju.

e)    Ptolomeus
            Dia membuat dua sumbangan besar bagi ilmu pengetahuan manusia, yang satu bisa dibilang benar dan yang satu bisa dibilang salah. Ptolomeus benar mengenai peta dunianya. Dia mengikuti Eratosthenes dalam menggunakan garis lintang dan bujur, namun petanya jauh lebih baik daripada peta Eratosthenes. Ptolemaios memperkirakan garis pantai pesisir Laut Tengah dan Laut Adriatik dan sebagian besar hasilnya benar, bahkan ke utara sampai sejauh Baltik dan Skandinavia. Asia Barat, Jazirah Arab, dan Teluk Persia juga cukup akurat. Ptolemaios tidak tahu apa yang ada di bagian selatan Afrika, dan dia juga tidak mengetahui Samudra Pasifik, Benua Amerika, ataupun Australia. Gagasannya mengenai India dan Sri Lanka cukup samar, namun dia telah mengetahui Asia Tenggara, dan hasilnya cukup lumayan. Di lain pihak, Ptolemaios bisa dibilang salah mengenai pendapatnya yang lain.
Menurutnya Bumi diam sedangkan matahari, bintang dan bulan bergerak mengelilinginya. Ptolemaios tahu bahwa beberapa astronom terdahulu, seperti Aristarkhos, berpendapat bahwa Bumi mengelilingi matahari, namun dia merasa itu tidak mungkin benar. Alih-alih, Ptolemaios mengembangkan penjelasan untuk pergerakan planet dan berasumsi bahwa semua planet lainnya bergerak mengelilingi Bumi. Dalam pergerakannya, beberapa planet kadang-kadang mengubah arah dan bergerak ke arah berlawanan untuk sementara - Ptolemaios menyebut ini "gerakan mundur". Namun kini terbukti bahwa planet-planet hanya terlihat bergerak mundur ketika diamati dari Bumi, pada kenyataanya planet-planet selalu bergerak ke satu arah.


[1]Sami bin Abdullah al-Maglouth, Ensiklopedia Atlas Agama-Agama( PT Niaga Swadaya, 2011), h. 549.
[2] Miranda Smith dll, Ensikopedia Sejarah dan Budaya( Jakarta: PT Ikrar Mandiri Abadi, 2009), h. 34.

[9] www.historyworld.net diunduh pada 11 April 2013
[10] Makalah Agama-agama Minor, Agama Romawi Kuno, tanggal 5 April 2013

No comments:

Post a Comment